Yamaha Nouvo ini meraih sukses di kelas matik 200 cc. Tepatnya di ajang drag di Jogja beberapa waktu lalu. Podium 1 dan 2 berhasil dikangkangi dengan catatan waktu 8,3 dan 8,4 detik.
Sebuah hasil yang menunjukkan sebagai yang tercepat di kelas ini. Tentu jika dibanding beberapa event drag yang sudah berlangsung selama 2010 ini.
Ada sebuah rahasia tersembunyi di balik kemenangan ini. Kuncinya jangan-galak-galak. "Rahasia saya adalah membuat motor yang gak galak di bawah, tapi bisa ngacir setelah 50 meter dari garis start," pasti Didi Nurhadi, mekanik D2M di Jl. Kapin No. 1, Kalimalang, Jakarta Timur sebagai tunernya.
Menurut Didi, jika terlalu galak saat start malah akan membuat motor bisa kehilangan waktu cukup banyak akibat spin. "Karena itu kompresi diusahakan jangan terlalu besar. Untuk mesin Nouvo ini cukup 13,5 : 1," tambahnya.
Jeroan mesin juga enggak terlalu ekstrem. "Saya hanya mengganti piston pakai ukuran 66 mm dari Kawasaki Boss, sedang stroke masih standar," kata pria yang masih hobi melajang ini.
Hal lain yang bikin motor ini kalem di putaran bawah adalah custom pada noken as. "Saya buat ulang dengan durasi kem 290 derajat, model yang memang khusus untuk putaran atas," lanjutnya lagi.
Hal lain yang membuat motor ini stabil di garis start adalah pemilihan rasio yang pas. "Kita buat lebih berat supaya aman terkendali," kekeh putra asli Betawi yang pilihan konfigurasi 14 : 40.
Untuk mengimbangi kondisi di bawah yang serbaberat tadi, maka haruslah dilakukan penyeimbangan supaya setelah 50 meter motor menjadi sangat kencang. "Dimulai dari pemilihan roller dengan berat 9 gram rata," bebernya lagi.
"Plus jurus terakhir yang dilancarkan adalah pemakaian rangka aluminium. Untuk setingan seperti ini, rangka ringan tentu akan sangat membantu di putaran atas. Itu tujuan kita dan terbukti berhasil," bangga Didi.
KOLABORASI JAKARTA - SOLOMotor ini masih dalam tahap riset antara dua bengkel yang berjauhan. Yaitu, D2M di Jakarta dan Pells di Solo. "Saya memang punya niat sama Mas Pele dari Pell untuk melawan serbuan mesin Thailand," mantap Didi.
Karena itu mereka terus mencoba mengembangkan motor kencang dengan beberapa eksperimen. Contohnya sekarang yang hanya bore up tanpa stroke up. "Selain itu banyak komponen lain yang merupakan hasil olah karsa sendiri sehingga itu memacu kita jadi lebih kreatif," lanjutnya.
Begitu juga untuk joki. Podium 1 didapat atas nama F. Thumi asal Pells dan kedua oleh Achonk yang juga mekanik D2M. Ini sekaligus bukti dari hasil kerja sama yang tidak sia-sia meski terpisah jarak.
DATA MODIFIKASICDI : Fino
Knalpot : Kawahara
Karburator : Keihin PE 28
Roller : Kawahara
Koil : KXF 250
D2M : 0856-1093-007
Penulis/Foto : Nurfil/Boyo