Ini dia, salah satu pacuan tim balap yang bakal meramaikan kompetisi balap aspal Indonesia. Yup, Honda Blade tim Honda Aries Putra Federal Oil KYT Oei Racing (HAPFOKOR). Mantapnya seting pacuan yang bakal digeber Wahyu Widodo sebagai racernya ini, dibuat berdasar riset seting kompresi rendah!
“Coba sedikit berbeda dengan riset sebelumnya. Kali ini, bermain kompresi 12,7 : 1,” ungkap Erwin Oei, mekanik tim HAPFOKOR. Pria yang akrab dipanggil Akiang ini, ingin tampil beda dengan tim barunya. Iya, tahun lalu doi menjadi tuner di Honda Banten.
Dengan tim barunya ini, Akiang coba lebih mengangkat nama Honda. Lho kok, jadi lebih bicara soal Akiang. He..he..he... Lanjut!
Karena kompresi 12,7 : 1, Akiang coba pakai bahan bakar Petronas. Cara seperti ini sejak tahun lalu dipakai tim BRT. Kan antara BRT dan Akiang sodaraan. Jadi ada diskusi gitu bor. Yup! Tapi untuk itu, ada beberapa ubahan yang dilakukan agar mesin Blade sanggup berkitir ringan.
Apalagi, buat akali putaran bawah dan atas Blade. Akiang lebih fokus bermain di profil noken as atawa kem. “Terus inovasi di durasi kem. Cari yang pas untuk putaran bawah dan atas,” ungkap pria yang tim-nya dikelola oleh adiknya sendiri, Ergus.
Sejauh ini, durasi yang cocok bermain di 270º untuk klep isap (in) dan 272º buang (ex). Hitungannya, Klep in membuka 35º sebelum Titik Mati Atas (TMA) dan menutup 55º setelah Titik Mati Bawah (TMB). 35º + 55º + 180º = 270º.
Sedangkan klep buang, membuka 55º sebelum TMB dan menutup 37º setelah TMA. So, 55º+ 37º+180º = 272º. Dengan LSA (Lobe Separation Angle) 102º. Itu atinya, motor juga mampu diajak berkitir di putaran tinggi.
Durasi kem ini, masih ditemani de-ngan klep in 27 mm dan klep buang 22,5 mm milik Honda Sonic. Begitunya, liner dijejali dengan piston Izumi diameter 51,25 mm. Sesuai dengan seting kompresi yang rendah, maka dome piston juga tak dibuat tinggi. “Dibuat sama dengan papasan head silinder yang cuma dipapas 1 mm,” bilang pria yang hobi bermain poker di Facebook ini.
Demi bantu mesin agar cepat dapatkan torsi, pengapian juga disentuh. Pertama, lewat peran magnet. Aplikasi standar yang dicustom hingga bobotnya sekarang menjadi 600 gram. Lagi-lagi sama de-ngan milik tim BRT.
Pakai model magnet kering. Juga dibantu berkitir lewat balancer di sisi kanan engine. Bobot balancer dibuat 200 gram. Terakhir, tinggal seting di CDI BRT. “Timing, tertinggi diset 4.000–7.000 rpm di 40º. Sedang terendahnya 12.000 rpm di 34º,” bilang Akiang. All in!
DATA MODIFIKASIBan : FDR 90/80-17
Sok belakang : Daytona
Cakram depan : TZM
Knalpot : Ahau Motor
Karburator : Mikuni TM 24 mm